Senin, 06 September 2021

WAWANCARA Dr Arrazy Hasyim, MA Semoga Idrisiyyah menjadi Lokomotif Perjuangan

Dr Arrazzy Hasyim (peci hitam) | Marcom Idrisiyyah


WAWANCARA Dr Arrazy Hasyim, MA

Semoga Idrisiyyah menjadi Lokomotif Perjuangan

Dr Arrazy Hasyim pendakwah yang populer lewat kanal Youtube. Akun Youtubenya diramaikan dengan diskusi pro kontra tasawuf.

Pernah menjadi dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, dan kini sebagai dosen Institut Ilmu Quran (IIQ) Jakarta. Pria yang sering disapa Buya ini pernah mengamalkan beberapa tarekat seperti Qadiriyyah, Syadziliyyah, Samaniyyah, Naqsyabandiyah hingga Khidhiriyyah. 

Tarekat Khidhiriyyah adalah tarekat Marifatullah (diawali dengan pengenalan kepada Allah SWT) sebelum berdzikir. Dosen lulusan filsafat yang pernah menerima beberapa ijazah thariqah ini intens menyebarkan ilmu tasawuf di media sosial. 

Buya Arrazy mengenal Syekh Akbar Muhammad Fathurahman melalui kanal Youtube Tarekat Idrisiyyah. Dari situ, timbullah rasa mahabbah dan ingin bertemu.

Di internet Buya mencari-cari, siapa yang telah mengembangkan tarekat di Indonesia. Ternyata ia menemukan Tarekat Idrisiyyah. Syekh Akbar Muhammad Fathurrahman menurut Arrazy adalah sosok yang alim, dan memajukan tarekat dengan denyut aktivitas ekonominya.

Menurutnya, beruntung sekali bagi murid yang berkhidmah (pengabdian) ke Syekh. Bagus kalau murid sudah cinta pada Syekh dan mengaplikasikan cinta tersebut dengan Khidmah kepada Guru Mursyid.

“Khidmah itu lebih tinggi dari wirid, karena ikut membersamai pergerakan Guru, jadi bagi yang khidmah, bukan lagi Qolbu yang makrifat, tapi Ruh yang makrifat kepada Allah SWT,” ungkapnya.

Berikut petikan wawancaranya dengan Salman Al Farizi dari Marcomm Idrisiyyah di sela-sela shooting Kajian Tasawuf Serambi Islami, Senin (31/08/2021), di studio TVRI Jakarta.