![]() |
Suasana di Masjid Al Fattah Tasikmalaya | ilustrasi |
Berzikir itu perintah, bolehkah dengan suara keras?
Mutiara | Dalil mengeraskan zikir setelah salat berdasarkan riwayat Ibnu Abbas Ra berikut ini:
أَنَّ رَفْعَ الصَّوْتِ بِالذِّكْرِ حِيْنَ يَنْصَرِفُ النَّاسُ مِنَ الْمَكْتُوْبَةِ كَانَ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ كُنْتُ أَعْلَمُ إِذَا انْصَرَفُوْا بِذَلِكَ إِذَا سَمِعْتُهُ.
”Sesungguhnya mengeraskan (bacaan) zikir setelah para sahabat selesai melakukan shalat wajib sudah ada sejak masa Nabi Muhammad ﷺ.” Ibnu Abbas ra berkata: “Saya mengetahui yang demikian setelah mereka melakukan salat wajib dan saya mendengarnya” HR Bukhari No 796, Muslim No 919, Ahmad No 3298, dan Ibnu Khuzaimah No 1613.
Riwayat Ibnu Abbas ini juga diperkuat oleh sahabat Abdullah bin Zubair, ia berkata: "Rasulullah ﷺ mengeraskan (yuhallilu) kalimat-kalimat dzikirnya setiap selesai salat" (Sahih Muslim No 1372, Ahmad No 16150 dan al-Baihaqi, al-Sunan al-Kubra No 3135)
Dari hadis ini Imam Nawawi ra berkata:
هَذَا دَلِيْلٌ لِمَا قَالَهُ بَعْضُ السَّلَفِ أَنَّهُ يُسْتَحَبُّ رَفْعُ الصَّوْتِ بِالتَّكْبِيْرِ وَالذِّكْرِ عَقِبَ الْمَكْتُوْبَةِ - شرح النووي على مسلم ۲-۳۶۰
Video 👇
Baca Juga 👇
SUJUD SAHWI Ketika Lupa dalam Shalat
Silakan Klik:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar