Ketua Divisi Ekonomi Tarekat Idrisiyyah, Ustadz Aka Tazakka Bonanza (peci putih) mengikuti seminar dan pelatihan ekspor, Sabtu (21/12), di hotel Shakti Bandung |
Menuju Eksportir berbasis Pondok Pesantren
MutiaraIbriz | Ketua Divisi Ekonomi Tarekat Idrisiyyah, Ustadz Aka Tazakka Bonanza mengikuti seminar dan pelatihan ekspor, Sabtu (21/12), di hotel Shakti Bandung. Seminar ini diselenggarakan Indonesia Eksporters Association , sebuah asosiasi Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI).
Sebagai upaya perluasan pemasaran produk-produk Serikat Ekonomi Pesantren (SEP) ke pasar luar negeri melalui ekspor, Ustadz Aka —begitu orang biasa menyapa pria murah senyum ini— perlu melakukan beberapa terobosan, diantaranya melakukan kolaborasi dengan GPEI.
“Seminar dan pelatihan ini adalah pintu gerbang bagi Idrisiyyah sebagai eksportir berbasis pondok pesantren dikemudian hari, Insyaa Allah!” tuturnya optimis.
Ketua Divisi Ekonomi Tarekat Idrisiyyah, Ustadz Aka Tazakka Bonanza (peci putih) mengikuti seminar dan pelatihan ekspor, Sabtu (21/12), di hotel Shakti Bandung |
Ketua Divisi Ekonomi Tarekat Idrisiyyah, Ustadz Aka Tazakka Bonanza (peci putih) mengikuti seminar dan pelatihan ekspor, Sabtu (21/12), di hotel Shakti Bandung |
Mengikuti ajang pameran produk UMKM Jawa Barat di 7th OIC Halal Expo Istanbul, Turki, Menyasar pasar Eropa Timur |
Mengikuti ajang pameran produk UMKM Jawa Barat di 7th OIC Halal Expo Istanbul, Turki, Menyasar pasar Eropa Timur |
Salah satu produk andalan Divisi Ekonomi Pondok Idrisiyyah adalah budidaya Udang. Produk budidaya udang vaname pesantren Idrisiyyah siap merambah pasar internasional. Perluasan pasar diawali menyasar pasar Eropa Timur.
Qini Vaname adalah salah satu unit usaha Pondok Idrisiyyah yang bergerak di bidang tambak Udang di Pantai Cipatujah Tasikmalaya Jawa Barat.
Usai mengikuti ajang pameran produk UMKM Jawa Barat di 7th OIC Halal Expo Istanbul, Turki, Terbukalah peluang ekspor produk Pesantren Idrisiyyah. Menurut Aka, sudah ada permintaan relasi bisnis yang sempat bertemu di gelaran Expo tersebut. “Mereka ingin mengimpor udang Qini Vaname sebanyak 1 ton perbulannya,” ungkapnya.
Permintaan itu datang dari sebuah negara kecil di perbatasan timur Turki dengan Rusia dan negara Iran sebelah selatannya, diantaranya Republik Azerbaijan.
Qini Vaname pun menyambutnya dengan memaksimalkan produksi setiap bulannya.
Idrisiyyah juga menggandeng mitra potensial untuk mengembangkan diri dengan meraih peluang dengan masuk di pasar global.
Silakan Klik:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar