 |
| Pengurus Tarekat Idrisiyyah menerima kunjungan Mahad Aly Madarijul Ulum, Rabu (08/01) di ruang Sekretariat Idrisiyyah |
Kedatangannya Pengurus Mahad Aly Madarijul Ulum untuk menggali keberhasilan Idrisiyyah apa saja kiatnya dalam menciptakan sistem . Bagaimana proses pembelajaran Madly Idrisiyyah, khususnya tentang metode Tarekat Idrisiyyah. Termasuk kesuksesan membangun ekonomi produktif pesantren. Tak kalah pentingnya, masalah kebersihan Pondok Idrisiyyah
Mutiara Ibriz | Mudir Mahad Aly Madarijul Ulum, KH Ihya Ulumuddin, SM. M.Pd beserta 10 orang Pengurusnya mengunjungi Pondok Tarekat Idrisiyyah, Tasikmalaya, Rabu (08/01). Rombongan tiba malam hari dan langsung istirahat, di Joglo Idrisiyyah. Paginya dalam kesempatan menunggu Isyroq Syekh Muhammad Fathurahman, Mursyid Tarekat Idrisiyyah bermushafah dengan KH Ihya Ulumuddin.
“Kunjungan ini merupakan rangkaian agenda tahunan Madly Madarijul Ulum,” ujar KH Ihya Ulumuddin menjawab pertanyaan Salman Al Farizi dari Marcomm Idrisiyyah yang mewawancarainya di Joglo Idrisiyyah.
Jadi, masih kata KH Ihya, Mahad Aly (Madly) Madarijul Ulum memiliki agenda tahunan kunjungan ke pesantren pesantren khusunya yang sudah memiliki mahad aly. Tahun 2020 ini agendanya ke Idrisiyyah, Miftahul Huda Manonjaya dan At Taqwa Bekasi.
Bagi KH Ihya, silaturahim sangat penting, karena akan mendapat berkah dalam usianya. Tentang Silaturahim ini juga yang ditekankan oleh Syekh Akbar dalam kesempatan mushafah.
“Silaturahmi untuk menciptakan persaudaraan,” kata KH Ihya mengutip perkataan Syekh Akbar dalam kesempatan mushafah bada Subuh.
KH Ihya mengenal Idrisiyyah, karena putranya mondok di Miftahul Huda Manonjaya, Jadi Tasikmalaya bukan daerah yang asing baginya. Beliau kerap mampir ke Pesantren sejak 2002. Apalagi Madarijul Ulum termasuk anggota Jamaah Ahlu Thoriqoh Mutabarah (JATMAN).
Beliau berkeinginan kerjasama terus dijalin, kedatangannya ini untuk menggali keberhasilan Idrisiyyah apa saja kiatnya dalam menciptakan sistem . Bagaimana proses pembelajaran Madly Idrisiyyah, khususnya tentang metode Tarekat Idrisiyyah. Termasuk kesuksesan membangun ekonomi produktif pesantren.
Tak kalah pentingnya, “Kami ingin mengetahui bagaimana Idrisiyyah mengelola kebersihan pesantren,” ujarnya antusias.
Silakan Klik:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar