Kamis, 11 Juni 2020

Misi Utama Manusia Hidup di Dunia



وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ 

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS Adz Dzariyat [51] : 56)
Mutiara Ibriz | MISI UTAMA kita hidup di dunia ini adalah BERIBADAH KEPADA ALLOH SWT dengan hati yang bersih dan tanpa menyekutukannya

HATI YANG BERSIH dari penyakit-penyakit hati / sifat-sifat hati yang tercela hanya bisa dicapai dengan dua cara, yaitu mujahadah dan riyadhoh.

MUJAHADAH DAN RIYADHOH akan dapat dilaksanakan secara maksimal apabila berada dalam bimbingan seorang Mursyid yang haq.
MURSYID YANG HAQ adalah seorang mursyid yang memiliki kriteria sbb:

1. Ma’rifat kepada Allah swt

2. Mengetahui hal yang bersifat fardhu ‘ain baik persoalan lahiriyah (fiqih) maupun batiniyah

3. Mengetahui secara detil/mendalam metode2 pembersihan jiwa dari penyakit2 hati dan mengetahui pula media2 yang cocok untuk digunakan dalam membimbing jama’ahnya

4. Mendapat mandat (tugas) dari Gurunya untuk melanjutkan tugas dan fungsinya yaitu membimbing umat dalam menjalankan agama yang haq secara proporsional, kaffah, lahir dan batin setelah Gurunya itu meninggal dunia.

Sebagian TANDA-TANDA Mursyid yang haq adalah apabila kita terus-menerus menghadiri majelis ta’lim dan majelis dzikirnya, maka akan membuahkan perubahan dalam diri kita, antara lain:

1. Hilang keraguan (labil) dalam menjalankan kehidupan, memahami agama, dalam menjalankan ibadah dan muncul keyakinan yang pasti (pemahaman yang clear dan jelas).

2. Sifat permusuhan, kebencian berubah menjadi penghormatan, nasihat diri, kasih sayang karena kesadaran dan pemahaman yang tinggi dalam beragama.

3. Sifat sombong, bangga diri berubah menjadi sifat tawadhu’ (merendahkan diri) dan sadar bahwa kebaikan dan kelebihan yang ada pada diri, itu semua bersumber dari kasih sayang Alloh swt.

4. Sifat riya (memamerkan kebaikan diri kepada orang lain) hilang dan berubah menjadi ikhlas.


5. Cinta dunia yang berlebihan hilang dan berubah menjadi zuhud (dunia dalam genggamannya sembari menghindari efek negatif dunia).

*Disarikan dari KAJIAN Syekh Muhammad Fathurahman M.Ag (Mursyid Tarekat Idrisiyyah)
Silakan Klik
Lengkapi Kebutuhan Anda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar