Kajian Zulhijjah Tarekat Idrisiyyah | Marcomm |
Sebelum pengajian dimulai Syekh Muhammad Fathurahman mengingatkan, Bagi yang mendengarkan kajian melalui streaming, posisi layaknya jamaah yang hadir di Masjid Al Fattah, Tasikmalaya. Baik pakaian, duduk dan halaqohnya harus sesuai dengan adab di majelis. Bila adab diperhatikan, maka Empat Keutamaan di majelis zikir akan diraih. Empat Keutamaan Majelis Zikir: Malaikat akan mengerumuni, turunnya rahmat oleh Allah, ketenangan dalam hati dan Allah membanggakan di hadapan para malaikatnya.
Mutiara Ibriz | Tarekat adalah pengamalan dari ilmu Tauhid, Fiqih dan Tasawuf dibawah bimbingan seorang Mursyid yang hakiki (Rabbani).
Tauhid, Fiqih dan Tasawuf, ketiga disiplin ilmu ini disebut dengan: Arkanuddin atau Rukun Agama.
Tarekat adalah apa yang dicontohkan oleh Nabi ﷺ pada masa sahabat. Menjiplak habis pola para Nabi, demikianlah program kerja Mursyid kepada muridnya (umat).
Keistimewaan Umat Akhir Zaman
Allah SWT memberi kemuliaan bagi umat akhir zaman. Keistimewaan ini diberikan karena tantangan yang lebih berat dibanding umat-umat di masa awal.
Keutamaan yang diberikan itu ada yang bersifat lahir dan ada yang batin. Sayangnya manusia lebih mengutamakan yang tampak. Pemberian berupa fisik biasanya langsung suka, karena bentuknya yang nyata. Lihat saja, bantuan Kemensos, bantuan dana desa dll, kalau tidak dapat pada demo. Sebaliknya, kalau tidak dapat undangan pengajian apa ada yang demo?
Hati yang mati tidak akan tertarik kepada keutamaan yang bersifat batiniah. Begitulah, manusia jika tidak dibimbing akan tertarik dan tenggelam dalam kubangan materialistik. Itulah kenapa sangat diutamakan bagi umat ini untuk mencari ulama Rabbani. Dibawah bimbingan Mursyid yang hakiki, mata hatinya terbuka. Dengan iman yang terbina, ketaqwaan kepada Allah SWT akan semakin meningkat.
Termasuk kemuliaan bagi umat akhir zaman adalah bulan Zulhijjah, selain juga bulan Rajab, Zulkaidah dan Muharram. Di bulan Zulhijjah ini ada sepuluh malam yang dimuliakan. Firman Allah SWT:
وَالْفَجْرِۙ وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ وَّالشَّفْعِ وَالْوَتْرِۙ ﴿الفجر:١-٣
"Demi fajar, demi malam yang sepuluh, demi yang genap dan yang ganjil." (QS Al-Fajr [89] 1-3)
Lima Unsur Manusia
Milikilah Hati yang terbuka, agar bisa menangkap hakikat. Allah SWT telah menciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baik ciptaan. Kesempurnaan itu ditandai dengan lima elemen yang menyatu dalam diri manusia. Untuk memiliki jiwa yang terbuka, maka elemen-elemen itu harus dipelihara. Dengan perawatan maka akan berfungsi dengan baik.
Dalam diri manusia ada Lima unsur, yakni:
1. Jasmani yang sempurna. Bisa melihat, mendengar, meraba, merasa dll
2. Ruhani yang berasal dari tiupan ruh Allah. Sampai sekarang tidak ada ilmuwan saintis bisa menjelaskan tentang ruh.
3. Akal, untuk berpikir. Sayangnya banyak manusia yang tidak menggunakan akalnya. Padahal akal bisa digunakan untuk mengenal Allah. Tugas akal yang pertama adalah mencari Allah, mengenal Allah SWT.
4. Hati, tempatnya turunnya cahaya Allah SWT. Kebenaran tidak akan masuk ke dalam hati yang kotor, walaupun intelektualnya cerdas.
5. Hawa nafsu, yang keinginannya: lawan jenis, harta, jabatan dll. Nafsu itu bukan berarti dihilangkan atau dibunuh. tapi nafsu harus ditundukkan kepada agama.
Fungsikan Lima elemen ini, maka ruhaninya akan sehat, hatinya akan terbuka, fisiknya kuat dalam beribadah. Hanya agama yang mampu menjaga, memelihara dan medayagunakan Kelima elemen ini.
Tipuan Dunia
Pemandangan umum manusia di berbagai negara maju mati hatinya, sampai-sampai tidak mau menikah, tidak mau punya anak, tidak mau menyusui. Tapi, pergaulan bebas mau! Karena jauh dari petunjuk agama. Munculah manusia-manusia yang antipati kepada agama, dianggapnya hanya mencari akhirat. Padahal, agama itu mengajarkan untuk mencapai dunia dan akhirat yang hasanah.
Coba kita perhatikan, orang yang sudah meninggal artis atau orang kaya misalnya. Keluarganya, atau penggemarnya merasa sedih dan kehilangan. Paling hanya sehari dua hari seminggu dua minggu. Setelah itu dilupakan.
Bandingkan dengan Nabi Muhammad ﷺ Sudah berapa abad meninggalkan kita, tapi sampai sekarang terus di ziarahi, dipuji disanjung dibacakan sholawat, dikagumi, dipelajari kitabnya sampai sekarang. Manusia mana yang mendapat perlakuan seperti Nabi?
Dengan menjalankan agama hidup kita akan semakin baik. Menjadi umat terbaik, umat yang maju dan unggul.
Kajian Zulhijah
Kamis 23 Juli 2020
Silakan Klik
Lengkapi Kebutuhan Anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar